Permainan Defense
Posisi-posisi defensif di bagian dalam pada ja lur, harus diduduki oleh para pemain rebound yang paling jangkung dan paling kuat dalam tim. Jika free throw dilakukan, salah seorang rebounder ha rus merangkap sebelum bola menyentuh lantai dan mengoperkannya ke rebounder lain yang telah kelu ar dari batas.
Kedua pemain ini dan seorang pemain lagi, harus memakai isyarat-isyarat sederhana untuk menyata kan rebounder mana yang akan mendapat bola dan mana yang akan pindah ke posisi out-of-bounds (di luar batas) tersebut.
Banyak tim yang menerapkan fast break dari situasi-situasi free-throw defensif, berhasil atau ti dak upaya tersebut. Yang penting adalah kecepatan dan bola harus mengawali permainan secepat mungkin. Bila tembakan gagal, rebounder harus melompat setinggi mungkin dan men "tap" bola ke pemain di sudut. Di sini para pemain sudut harus meng ingatkan para rebounder, jika para pemain bergerak kearah mereka untuk memberikan press atau berusaha melakukan interception. Dalam kasus ini tentu saja para rebounder akan menangkan bola.
Para pemain defensif (para rebounder dan rekannya yang menjagai lawan yang berusaha melakukan free-throw) pertama-tama akan memblok pemain-pemain efensif keluar dari daerah itu dan mereka akan berkonsentrasi menguasai bola. Pemain yang menjaga musuh yang mencoba menembak ha rus 'rnelangkah ke dalam jalur setelah menyentuh back board atau ring keranjang. Tujuan utamanya adalah menempatkan diri di antara penembak dan keranjang, dan menangkan bola bila bola dilempar ke arahnya.
Banyak tembakan tap-in yang penting dinilai, karena dua pemain defensif yang membelakangi ke ranjang tidak memblok musuh mereka yang berbahaya lepas tiari bola. Juga berbahaya bagi mereka membiarkan musuh-musuh menekan sampai ke bawah keranjang, sehingga mereka tak dapat menangkal bola.
Melangkah langsung ke dalam jalur dan di bawah keranjang merupakan tindakan yang tolol, karena pemain defensif kemudian terlalu jauh di bawah keranjang dan musuh akan bergerak sepanjang jalur serta masuk, men-tap bola kembali untuk men coba mendapatkan niiai.
Gambar 114 memperlihatkan pemain defensif D, pada sisi kiri jalur, memblok musuhnya 4 cara dari rebound yang mungkin. Pemain defensif E, pada sisi Kanan jalur, langsung melangkah ke depan di bawah keranjang yang memungkinkan musuhnya,
ISYARAT PERMAINAN
Kegunaan isyarat tidak terbatas,yakni untuk menunjukan arah pemberi dan penerima bola dalam situasi-situasi jumpball.Isyarat-isyarat tertentu bisa digunakan untuk memberitahukan “time-out”,menyatakan suatu perubahan serangan atau pertahanan,bertukar lawan dalam pertahanan man to-man,dan lain-lain.
Banyak pelatih yang puas dengan mengamankan situasi bola dalam situasi-situasi hend-ball atau”bola pegang”(keadaan dimana 2 pemain atau lebih yang berlawanan memegang bola bersamaan dalam waktu yang cukup,baik dengan 1 atau 2 tangan) pelatih yang lain merancang permainan-permainan tertentu dari situasi-situasi centerjump dan held-ball.Time-out besar manfaatnya untuk menetukan gerakan-gerakan strategis dalam menit-menit terakhir suatu pertandingan,dan suatu strategi tertentu harus disetujui agar pelatih dapat mengontrol pelaksanaannya.meskipun setiap pemain diijinkan untuk meminta time-out ,ini tidak boleh dilakukan tanpa persetujuan pelatih kecuali ada pemain yang cidera.
Dewasa ini,strategi permainan memerlukan kekompakan tim saat beralih dari satu model serangan ke model yang lain.Harus ditentukan dulu isyarat tertentu diantara pelatih dan kapten regu serta antara kapten regu dan anggota-anggotanya untuk memustukan kapan sesuatu serangan perlu diganti dengan serangan lain;kapan pertahanan man to-man diganti dengan pertahanan zone;kapan suatu press penuh atau setengah lapangan bisa diterapkan ;kapan tugas penjagaan harus digeser dari satu pemain lawan ke pemain yang lain ,karena alas an-alasan ukuran tubuh ,kecepatan atau keunggulan lainnya.
Isyarat berupa pandangan mata ,penyebutan angka-angka tertentu ,tubuh menghadap arah tertentu ,posisi kaki atau tangan .isyarat -isyarat ini bisa lebih kabur jika dilakukan sambil berdiri atau berlari,berbicara atau membisu ,dan dengan menggilir tugas memberi isyarat dari pemain satu ke pemain lainnya selama pertandingan.
Isyarat dapat di berikan dengan kedua telapak tangan ,menyentuh wajah ,lengan,keki ,baju,atau batang tubuh .sebagai contoh,dalam situasi center-jump atau held-ball,pemain yang memberikan isyarat bisa menyentuh pelipis kanan untuk menyatakan “tap” ke posisi depan kiri. Tangan kiri dapat juga digunakan untuk menyatakan posisi depan kanan .Menyentuh dagu dengan salah satu tangan bisa dipakai untuk menyatakan posisi penjagaan ,dan menyentuh kaki kanan atau kiri dengan tangan kanan atau kiri bisa dipakai untuk menyatakan “tap”langsung ke samping,ke depan dan langsung ke belakang.
Perubahan strategi pertahanan atau penerapan press fase tertentu,bisa diisyaratkan oleh kapten regu. Beberapa tim tertentu ada yang memberikan isyarat setelah tercetaknya angka dari suatu free-throw atau dari tembakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar