Alasan terpenting bagi kebanyakan orang untuk mulai melakukan joging ialah perbaikan kesehatan. Karena itu ada baiknya untuk melihat lebih lanjut pengaruh joging terhadap kesehatan dan terhadap jasmani kita.
Berjalan merupakan bentuk gerak, di mana alat bergerak manusia menjadi pusatnay : demikian pengaruh joging terhadap jasmani manusia, ada baiknya kita memperoleh pengertian tentang proses dasar yangterjadi dalam perangkat tubuh kita dalam keadaan yang normal dan tidak melakukan pekerjaan berat.
Alat untuk bergerak terdiri dari otot, tulang, dan persendiaan. Sebagain besar otot dalam tubuh kita melekat pada sedeikit dua buah tulang, melalui sebuah persendian. Otot terdiri dari serat – serat, dan salah satu sifatnya yang terpenting ialah dapat berkontraksi. Dengan kontraksi otot, maka kedua tulang pada persendian dapat bergerak yang satu terhadap yang lain. Gerakan semacam itu hampir selalu terjadi karena pengaruh kemauan kita. Dari otak di keluarkan rangsangan elektris melalui sumsum dan urat syaraf, yang menyebabkan kontraksi pada otot. Semakin kuat rangsangan, semakin besar kontraksi. Serat – serat otot mempunyai apa yang dinamakan nilai ambang yang berbeda – beda. Apabila suatu rangsangan melebihi nilai ambang ini, maka kontraksi otot itu akan terjadi penuh. Bergantung kepada besar atau kecilnya gerakan yang kita inginkan dari otot kita, jumlah rangsangan kita perbesar atau perkecil, sehingga dengan demikian jumlah serat otot yang terlibat juga akn berbeda – beda.
Akan tetapi untuk suatu kontraksi, rangsangan elektris itu bukanlah satu – satunya faktor. Dalam suatu kontraksi di perlukan juga energi, yang di dapat dari otot itu sendiri. Energi ini timbul oleh pembakaran zat makanan yabg terdapat dalam otot yang harus bergerak itu. Untuk pembakaran ini diperlukana oksigen, sedangkan proses pembakaran itu sendiri akan menghasilkan oksida karbon serta zat buangan yang harus dikeluarkan dari dalam tubuh.
Pemasukan zat makanan serta oksigen ke dalam otot, demikian pula pengeluaran oksida karbon serta zat buangan, dilakukan oleh aliran darah.
Energi yang timbul dari proses pembakaran dalam otot hanya sebagian kecil ( < 25% ) yang digunakan untuk kontraksi otot. Sisanya menjelma dalam bentuk panas, yang hamper seluruhnya disalurkan lewat kulit ke dalam bentuk panas, yang hamper seluruhnya disalurkan lewat kulit ke udara luar. Jadi, jika suatu otot “bekerja”, maka terdapat kaitan dengan sebagai berikut : a. Sistem urat syaraf b. Sistem pergantian zat c. Sistem pernapasan d. Ginjal dan saluran urine e. Pengaturan panas f. Sistem pembuluh darah 1. Sistem Urat Syaraf Terdiri dari otak, sumsum, dan urat saraf. Yang belakangan ini terdiri dari serat – serat saraf, dan memungkinkan bahwa bagian terkecil dari tubuh kita tersambung dengan otak dan sumsum belakang. Sistem urat syaraf kita mempunyai dua fungsi. Pertama, dengan melalui indera dipeorleh keteranagan mengenai keadaan alam di sekitar kita, agar bila perlu kita dapat bereaksi seperlunya . Kedua, koordinasi intern. Melalui rangsangan elektris ke otak, diperoleh informasi mengenai ,asing – masing bagian badan, dan kemudian juga dengan rangsanagan serupa dapat diadakan perubahan dalam aktivitas bagian tersebut, sehingga terdapat perpaduan yang harmonis antara bagian yang satu dengan yang lain. 2. Sistem Pergantian zat Pergantian zat terjadi dalam saluran lambung dan usus. Saluran ini mulai di mulut, melalui usus telan, lambung dan usus ke dubur. Di bagian terbesar dari saluran lambung usus terjadi pencernaan ( pengantian zat ) makanan, sehingga usus tipis dapat menyalurkan zat yang kita perlukan ke dalam darah. Zat yang tidak di gunakan oleh badan kita, keluar dari tubuh kita dalam bentuk kotoran 3. Sistem Pernafasan Sistem terdiri dari paru – paru dan saluran udara. Udara masuk melalui mulut atau hidung, dan disalurkan ke paru – paru melalui saluran udara. Paru – paru terdapat dalam rongga dada. Dalam paru – paru oksigen di pisahkan dari udara yang kita hirup, dan diteruskan ke darah. Juga terjadi proses pemisahan iksida karbon dari darah dan penyalurannya lewat saluran udara dengan jalan pengembisan nafas. Kedua proses ini terjadi lewat kentung paru – paru. 4. Ginjal dan Saluran Urine Sebagaimana telah di uraikan, zat buangan yang timbul sebagai hasil proses pembakaran zat makanan, juga disalurkan ke luar lewat darah. Karena zat ini tidak menguap, maka tidak dapat meninggalkan tubuh kita melalui pernapasan, akan tetapi melalui saluran urine. Di dalam ginjal terdapat pengaliran darah yang kuat. Pembuluh darahyang kuat. Pembuluh darah ke ginjal, yang memisahkan diri dari aorta, bercabang di dalam ginjal menjadi pembuluh yang sangat kecil. Di sini terjadilah semacam filtrasi ( penyaringan ) darah, di mana zat buangan ditinggalkan dalam ginjal. Bercampur dengan air, maka zat – zat ini meninggalkan badan kita dalam bentuk urine. 5. Pengaturan Panas Dalam proses pembakaran, 75% dari energy keluar dalam bentuk panas. Panias ini harus disalurkan ke luar untuk mencegah naiknya panas badan kita. Pembuangan panas dari tubuh kita dapat terjadi dengan : a. Radiasi Pembuanagn lewat radiasi bergantung kepada perbedaan suhu antara kulit debga suhu udara sekitarnya, dan pada luasnya permukaan kulit yang bersentuhan dengan udara sekitarnya. b. Pengaliran dan Pemanduan Pembuangan melalui pengaliran dan pemanduan bergantung kepada aliran udara serta komposisi udara sekitar, misalnya dengan : pakaian yang tebal terdapat suatu lapusan isolasi yang tak bergerak sehingga pembuangan panas dipersulit. 6. Penguapan Peluh terbentuk dari unsure – unsure dalam darah. Peluh ini menguap pada kulit, yang menyebabkan pengambilan panas dari badan kita. Dalam keadaan istirahat, kira – kira 50 % dari panass dibuang memalui penguapan. Penguapan sangat bergantung kepada suhu serta kelembaban udara sekitar kita. 7. Sistem Pembuluh Darah Sistem pembuluh darah terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Sistem ini mberisa darah. Darah memegang peranan yang penting dalam menyalurkan zat makanan serta oksigen yang diperlukan dalam proses pembakaran. Darah juga mengatur penyaluran zat buangan, oksida karbon, serta panas. Penyaluran berarti bahwa darah itu harus mengalir. Sistem pembuluh darah itu berupa suatu sirkuit lengkap, di mana jantung menjadi pusatnya. Jantung merupakan pompa yang memungkinkan darah mengalir melalui pembuluh. Pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar dari jantung dinamakan pembuluh utama : pembuluh yang membawa darah ke dalam jantung dinamakan pembuluh. Pengaliran darah secara sederhana dapat dilukiskan sebagai berikut : Jantung terdiri dari 4 ruangan terpisah, dua di kiri dan dua di kanan. Dari bilik kanan bawah, darah mengalir ke paru – patu. Dari paru – paru, darah yang sarat dengan oksigen masuk ke serambi kiri atas. Melalui bilik kiri bawah, darah meninggalkan jantung melalui pembuluh utama ke seluruh bagian tubuh manusia. Darah itu kemudian kembali melalui pembuluh ke dalam serambi kanan atas. Pengaruh Joging Terhadap Tubuh Bila kita melakukan jogging, maka intensitas kerja tubuh kita bertambah. Pertambahan ini hanya dapat terjadi jika kita dapat menghasilkan energy yang diperlukan. Kebutuhan akan zat makanan dan oksigen dalam otot akan bertambah pula, untuk dapat menghasilkan energy melalui proses pembakaran. Bagaiman tubuh kita bereaksi terhadap kebutuhan energy yang kian bertambah itu? Pada detik – detik pertama setelah kita muali dengan pekerjaan fisik yang berat, terjadilah proses pembakaran yang lebih insentif kadar karbon oksigen dalam aliran darah akan berkurang dan kadar oksida karbon bertambah. Kedua factor ini menyebabkan bahwa pusat pernapasan mengirimkan rangsangan kepada otot peenapasan utuk bekerja lebih aktif lagi. Reaksi yang diberikan oleh system pernapasan ada dua macam yaitu : A. Nafas Dipercepat Pada waktu istirahat, manusia mengambil nafas rata – rat 16 kali dalam 1 menit. Tiap kali kita mengambil nafas, kira – kiar setenga liter udara dihirup dan diembuskan keluar. Berarti 8 liter udara dalam semenit, tetapi di dalamnya terdapat hanya 20% oksigen. Sisanya terdiri dari nitrogen dan gas lain. Yang tidak dapat digunakan oleh tubuh kita. Dua puluh persen, berarti hanya 1,6 liter oksigen yanh kita hirup dalam keadaan istirahat. Dari jumlah ini hanya 20% yang masuk ke dalam aliran darah. Disanya ikut diembuskan keluar. Kalau kita bernafas lebuh cepat, maka jumlah udara yang kita hirup dalam semenut diperbesar, sehunggan jumlah oksigen yany tiba dip ARU – paruuntuk masuk ke dalam aliran darah juga lebih besar. B. Bernafas Lebih dalam Dengan bernafas lebih dalam, jumlah udara jadi juga jumlah oksigen yang kita hirup setiap kali akan bertambah. Dengan bernafas lebih dalam, kantung – kantung paru –paru lebih berkembang dan lebih banyak dapat menyerap oksigen sehingga lebih banyak pula yang akan masuk aliran darah. Juga dengan sendirinya, melalui pernafasan yang lebih cepat atau lebih dalam, timbul efek yang positif terhadap pembuangan oksida karbon dari aliran darah. Dengan kedua jenis reaksi tersebut di atas, ventilasi paru – paru dipertinggi. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa pernafasan yang lebih cepat . Mengenai teknik pernafsan dalam melakukan joging, dapatlah kita katakana bahwa pernapasan yang dalam serta tenang memberikan manfaat yang lebih tinggi. Dari urauan di atas kita lihat, bahwa dengan pernafasan, paru – paru akan mampu memenuhi jumlah oksigen yang diperlukan oleh otot dalam kegiatan fisik yang lebih besar. Persediaan oksigen lebih besar, dan ini harus diangkut. Bagaimanakah reaksi system pengangkutan oksigen aliran darah terhadap tersediannya lebih banyak oksigen inin? Jantung hanya dapat memompa sejumlah darah sebagaimanan yang terdapat di dalamnya. Dengan kegiatan fisik yang lebih besar, maka jumlah darah di dalamnya. Dengan kegiatan fisik yang lebih besar, maka jumlah darah yang dalam tiap – tiap denyutan dapat dipompa keluar, juga akan lebih besar. Ini disebabkan oleh beberapa factor : 1. Pernafasan yang lebih dalam mengakibatkan perubahan tekanan dalam rongga dada. Karena perubahan ini, maka darah lebuh mudah mengalir ke dalam jantung 2. Pengisapan oleh jantung ikut ditunjang oleh otot, yang dengan kontraksi serta pelemasan terus – menerus, mendorong darah dalam pembuluh untuk mengalir kea rah jantung 3. Gudang darah ( limpa dan hati ) akan menyerahkan persediaan nya kepada aliran darah.
Energi yang timbul dari proses pembakaran dalam otot hanya sebagian kecil ( < 25% ) yang digunakan untuk kontraksi otot. Sisanya menjelma dalam bentuk panas, yang hamper seluruhnya disalurkan lewat kulit ke dalam bentuk panas, yang hamper seluruhnya disalurkan lewat kulit ke udara luar. Jadi, jika suatu otot “bekerja”, maka terdapat kaitan dengan sebagai berikut : a. Sistem urat syaraf b. Sistem pergantian zat c. Sistem pernapasan d. Ginjal dan saluran urine e. Pengaturan panas f. Sistem pembuluh darah 1. Sistem Urat Syaraf Terdiri dari otak, sumsum, dan urat saraf. Yang belakangan ini terdiri dari serat – serat saraf, dan memungkinkan bahwa bagian terkecil dari tubuh kita tersambung dengan otak dan sumsum belakang. Sistem urat syaraf kita mempunyai dua fungsi. Pertama, dengan melalui indera dipeorleh keteranagan mengenai keadaan alam di sekitar kita, agar bila perlu kita dapat bereaksi seperlunya . Kedua, koordinasi intern. Melalui rangsangan elektris ke otak, diperoleh informasi mengenai ,asing – masing bagian badan, dan kemudian juga dengan rangsanagan serupa dapat diadakan perubahan dalam aktivitas bagian tersebut, sehingga terdapat perpaduan yang harmonis antara bagian yang satu dengan yang lain. 2. Sistem Pergantian zat Pergantian zat terjadi dalam saluran lambung dan usus. Saluran ini mulai di mulut, melalui usus telan, lambung dan usus ke dubur. Di bagian terbesar dari saluran lambung usus terjadi pencernaan ( pengantian zat ) makanan, sehingga usus tipis dapat menyalurkan zat yang kita perlukan ke dalam darah. Zat yang tidak di gunakan oleh badan kita, keluar dari tubuh kita dalam bentuk kotoran 3. Sistem Pernafasan Sistem terdiri dari paru – paru dan saluran udara. Udara masuk melalui mulut atau hidung, dan disalurkan ke paru – paru melalui saluran udara. Paru – paru terdapat dalam rongga dada. Dalam paru – paru oksigen di pisahkan dari udara yang kita hirup, dan diteruskan ke darah. Juga terjadi proses pemisahan iksida karbon dari darah dan penyalurannya lewat saluran udara dengan jalan pengembisan nafas. Kedua proses ini terjadi lewat kentung paru – paru. 4. Ginjal dan Saluran Urine Sebagaimana telah di uraikan, zat buangan yang timbul sebagai hasil proses pembakaran zat makanan, juga disalurkan ke luar lewat darah. Karena zat ini tidak menguap, maka tidak dapat meninggalkan tubuh kita melalui pernapasan, akan tetapi melalui saluran urine. Di dalam ginjal terdapat pengaliran darah yang kuat. Pembuluh darahyang kuat. Pembuluh darah ke ginjal, yang memisahkan diri dari aorta, bercabang di dalam ginjal menjadi pembuluh yang sangat kecil. Di sini terjadilah semacam filtrasi ( penyaringan ) darah, di mana zat buangan ditinggalkan dalam ginjal. Bercampur dengan air, maka zat – zat ini meninggalkan badan kita dalam bentuk urine. 5. Pengaturan Panas Dalam proses pembakaran, 75% dari energy keluar dalam bentuk panas. Panias ini harus disalurkan ke luar untuk mencegah naiknya panas badan kita. Pembuangan panas dari tubuh kita dapat terjadi dengan : a. Radiasi Pembuanagn lewat radiasi bergantung kepada perbedaan suhu antara kulit debga suhu udara sekitarnya, dan pada luasnya permukaan kulit yang bersentuhan dengan udara sekitarnya. b. Pengaliran dan Pemanduan Pembuangan melalui pengaliran dan pemanduan bergantung kepada aliran udara serta komposisi udara sekitar, misalnya dengan : pakaian yang tebal terdapat suatu lapusan isolasi yang tak bergerak sehingga pembuangan panas dipersulit. 6. Penguapan Peluh terbentuk dari unsure – unsure dalam darah. Peluh ini menguap pada kulit, yang menyebabkan pengambilan panas dari badan kita. Dalam keadaan istirahat, kira – kira 50 % dari panass dibuang memalui penguapan. Penguapan sangat bergantung kepada suhu serta kelembaban udara sekitar kita. 7. Sistem Pembuluh Darah Sistem pembuluh darah terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Sistem ini mberisa darah. Darah memegang peranan yang penting dalam menyalurkan zat makanan serta oksigen yang diperlukan dalam proses pembakaran. Darah juga mengatur penyaluran zat buangan, oksida karbon, serta panas. Penyaluran berarti bahwa darah itu harus mengalir. Sistem pembuluh darah itu berupa suatu sirkuit lengkap, di mana jantung menjadi pusatnya. Jantung merupakan pompa yang memungkinkan darah mengalir melalui pembuluh. Pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar dari jantung dinamakan pembuluh utama : pembuluh yang membawa darah ke dalam jantung dinamakan pembuluh. Pengaliran darah secara sederhana dapat dilukiskan sebagai berikut : Jantung terdiri dari 4 ruangan terpisah, dua di kiri dan dua di kanan. Dari bilik kanan bawah, darah mengalir ke paru – patu. Dari paru – paru, darah yang sarat dengan oksigen masuk ke serambi kiri atas. Melalui bilik kiri bawah, darah meninggalkan jantung melalui pembuluh utama ke seluruh bagian tubuh manusia. Darah itu kemudian kembali melalui pembuluh ke dalam serambi kanan atas. Pengaruh Joging Terhadap Tubuh Bila kita melakukan jogging, maka intensitas kerja tubuh kita bertambah. Pertambahan ini hanya dapat terjadi jika kita dapat menghasilkan energy yang diperlukan. Kebutuhan akan zat makanan dan oksigen dalam otot akan bertambah pula, untuk dapat menghasilkan energy melalui proses pembakaran. Bagaiman tubuh kita bereaksi terhadap kebutuhan energy yang kian bertambah itu? Pada detik – detik pertama setelah kita muali dengan pekerjaan fisik yang berat, terjadilah proses pembakaran yang lebih insentif kadar karbon oksigen dalam aliran darah akan berkurang dan kadar oksida karbon bertambah. Kedua factor ini menyebabkan bahwa pusat pernapasan mengirimkan rangsangan kepada otot peenapasan utuk bekerja lebih aktif lagi. Reaksi yang diberikan oleh system pernapasan ada dua macam yaitu : A. Nafas Dipercepat Pada waktu istirahat, manusia mengambil nafas rata – rat 16 kali dalam 1 menit. Tiap kali kita mengambil nafas, kira – kiar setenga liter udara dihirup dan diembuskan keluar. Berarti 8 liter udara dalam semenit, tetapi di dalamnya terdapat hanya 20% oksigen. Sisanya terdiri dari nitrogen dan gas lain. Yang tidak dapat digunakan oleh tubuh kita. Dua puluh persen, berarti hanya 1,6 liter oksigen yanh kita hirup dalam keadaan istirahat. Dari jumlah ini hanya 20% yang masuk ke dalam aliran darah. Disanya ikut diembuskan keluar. Kalau kita bernafas lebuh cepat, maka jumlah udara yang kita hirup dalam semenut diperbesar, sehunggan jumlah oksigen yany tiba dip ARU – paruuntuk masuk ke dalam aliran darah juga lebih besar. B. Bernafas Lebih dalam Dengan bernafas lebih dalam, jumlah udara jadi juga jumlah oksigen yang kita hirup setiap kali akan bertambah. Dengan bernafas lebih dalam, kantung – kantung paru –paru lebih berkembang dan lebih banyak dapat menyerap oksigen sehingga lebih banyak pula yang akan masuk aliran darah. Juga dengan sendirinya, melalui pernafasan yang lebih cepat atau lebih dalam, timbul efek yang positif terhadap pembuangan oksida karbon dari aliran darah. Dengan kedua jenis reaksi tersebut di atas, ventilasi paru – paru dipertinggi. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa pernafasan yang lebih cepat . Mengenai teknik pernafsan dalam melakukan joging, dapatlah kita katakana bahwa pernapasan yang dalam serta tenang memberikan manfaat yang lebih tinggi. Dari urauan di atas kita lihat, bahwa dengan pernafasan, paru – paru akan mampu memenuhi jumlah oksigen yang diperlukan oleh otot dalam kegiatan fisik yang lebih besar. Persediaan oksigen lebih besar, dan ini harus diangkut. Bagaimanakah reaksi system pengangkutan oksigen aliran darah terhadap tersediannya lebih banyak oksigen inin? Jantung hanya dapat memompa sejumlah darah sebagaimanan yang terdapat di dalamnya. Dengan kegiatan fisik yang lebih besar, maka jumlah darah di dalamnya. Dengan kegiatan fisik yang lebih besar, maka jumlah darah yang dalam tiap – tiap denyutan dapat dipompa keluar, juga akan lebih besar. Ini disebabkan oleh beberapa factor : 1. Pernafasan yang lebih dalam mengakibatkan perubahan tekanan dalam rongga dada. Karena perubahan ini, maka darah lebuh mudah mengalir ke dalam jantung 2. Pengisapan oleh jantung ikut ditunjang oleh otot, yang dengan kontraksi serta pelemasan terus – menerus, mendorong darah dalam pembuluh untuk mengalir kea rah jantung 3. Gudang darah ( limpa dan hati ) akan menyerahkan persediaan nya kepada aliran darah.
Pemasukan zat makanan serta oksigen ke dalam otot, demikian pula pengeluaran oksida karbon serta zat buangan, dilakukan oleh aliran darah.
Energi yang timbul dari proses pembakaran dalam otot hanya sebagian kecil ( < 25% ) yang digunakan untuk kontraksi otot. Sisanya menjelma dalam bentuk panas, yang hamper seluruhnya disalurkan lewat kulit ke dalam bentuk panas, yang hamper seluruhnya disalurkan lewat kulit ke udara luar. Jadi, jika suatu otot “bekerja”, maka terdapat kaitan dengan sebagai berikut : a. Sistem urat syaraf b. Sistem pergantian zat c. Sistem pernapasan d. Ginjal dan saluran urine e. Pengaturan panas f. Sistem pembuluh darah 1. Sistem Urat Syaraf Terdiri dari otak, sumsum, dan urat saraf. Yang belakangan ini terdiri dari serat – serat saraf, dan memungkinkan bahwa bagian terkecil dari tubuh kita tersambung dengan otak dan sumsum belakang. Sistem urat syaraf kita mempunyai dua fungsi. Pertama, dengan melalui indera dipeorleh keteranagan mengenai keadaan alam di sekitar kita, agar bila perlu kita dapat bereaksi seperlunya . Kedua, koordinasi intern. Melalui rangsangan elektris ke otak, diperoleh informasi mengenai ,asing – masing bagian badan, dan kemudian juga dengan rangsanagan serupa dapat diadakan perubahan dalam aktivitas bagian tersebut, sehingga terdapat perpaduan yang harmonis antara bagian yang satu dengan yang lain. 2. Sistem Pergantian zat Pergantian zat terjadi dalam saluran lambung dan usus. Saluran ini mulai di mulut, melalui usus telan, lambung dan usus ke dubur. Di bagian terbesar dari saluran lambung usus terjadi pencernaan ( pengantian zat ) makanan, sehingga usus tipis dapat menyalurkan zat yang kita perlukan ke dalam darah. Zat yang tidak di gunakan oleh badan kita, keluar dari tubuh kita dalam bentuk kotoran 3. Sistem Pernafasan Sistem terdiri dari paru – paru dan saluran udara. Udara masuk melalui mulut atau hidung, dan disalurkan ke paru – paru melalui saluran udara. Paru – paru terdapat dalam rongga dada. Dalam paru – paru oksigen di pisahkan dari udara yang kita hirup, dan diteruskan ke darah. Juga terjadi proses pemisahan iksida karbon dari darah dan penyalurannya lewat saluran udara dengan jalan pengembisan nafas. Kedua proses ini terjadi lewat kentung paru – paru. 4. Ginjal dan Saluran Urine Sebagaimana telah di uraikan, zat buangan yang timbul sebagai hasil proses pembakaran zat makanan, juga disalurkan ke luar lewat darah. Karena zat ini tidak menguap, maka tidak dapat meninggalkan tubuh kita melalui pernapasan, akan tetapi melalui saluran urine. Di dalam ginjal terdapat pengaliran darah yang kuat. Pembuluh darahyang kuat. Pembuluh darah ke ginjal, yang memisahkan diri dari aorta, bercabang di dalam ginjal menjadi pembuluh yang sangat kecil. Di sini terjadilah semacam filtrasi ( penyaringan ) darah, di mana zat buangan ditinggalkan dalam ginjal. Bercampur dengan air, maka zat – zat ini meninggalkan badan kita dalam bentuk urine. 5. Pengaturan Panas Dalam proses pembakaran, 75% dari energy keluar dalam bentuk panas. Panias ini harus disalurkan ke luar untuk mencegah naiknya panas badan kita. Pembuangan panas dari tubuh kita dapat terjadi dengan : a. Radiasi Pembuanagn lewat radiasi bergantung kepada perbedaan suhu antara kulit debga suhu udara sekitarnya, dan pada luasnya permukaan kulit yang bersentuhan dengan udara sekitarnya. b. Pengaliran dan Pemanduan Pembuangan melalui pengaliran dan pemanduan bergantung kepada aliran udara serta komposisi udara sekitar, misalnya dengan : pakaian yang tebal terdapat suatu lapusan isolasi yang tak bergerak sehingga pembuangan panas dipersulit. 6. Penguapan Peluh terbentuk dari unsure – unsure dalam darah. Peluh ini menguap pada kulit, yang menyebabkan pengambilan panas dari badan kita. Dalam keadaan istirahat, kira – kira 50 % dari panass dibuang memalui penguapan. Penguapan sangat bergantung kepada suhu serta kelembaban udara sekitar kita. 7. Sistem Pembuluh Darah Sistem pembuluh darah terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Sistem ini mberisa darah. Darah memegang peranan yang penting dalam menyalurkan zat makanan serta oksigen yang diperlukan dalam proses pembakaran. Darah juga mengatur penyaluran zat buangan, oksida karbon, serta panas. Penyaluran berarti bahwa darah itu harus mengalir. Sistem pembuluh darah itu berupa suatu sirkuit lengkap, di mana jantung menjadi pusatnya. Jantung merupakan pompa yang memungkinkan darah mengalir melalui pembuluh. Pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar dari jantung dinamakan pembuluh utama : pembuluh yang membawa darah ke dalam jantung dinamakan pembuluh. Pengaliran darah secara sederhana dapat dilukiskan sebagai berikut : Jantung terdiri dari 4 ruangan terpisah, dua di kiri dan dua di kanan. Dari bilik kanan bawah, darah mengalir ke paru – patu. Dari paru – paru, darah yang sarat dengan oksigen masuk ke serambi kiri atas. Melalui bilik kiri bawah, darah meninggalkan jantung melalui pembuluh utama ke seluruh bagian tubuh manusia. Darah itu kemudian kembali melalui pembuluh ke dalam serambi kanan atas. Pengaruh Joging Terhadap Tubuh Bila kita melakukan jogging, maka intensitas kerja tubuh kita bertambah. Pertambahan ini hanya dapat terjadi jika kita dapat menghasilkan energy yang diperlukan. Kebutuhan akan zat makanan dan oksigen dalam otot akan bertambah pula, untuk dapat menghasilkan energy melalui proses pembakaran. Bagaiman tubuh kita bereaksi terhadap kebutuhan energy yang kian bertambah itu? Pada detik – detik pertama setelah kita muali dengan pekerjaan fisik yang berat, terjadilah proses pembakaran yang lebih insentif kadar karbon oksigen dalam aliran darah akan berkurang dan kadar oksida karbon bertambah. Kedua factor ini menyebabkan bahwa pusat pernapasan mengirimkan rangsangan kepada otot peenapasan utuk bekerja lebih aktif lagi. Reaksi yang diberikan oleh system pernapasan ada dua macam yaitu : A. Nafas Dipercepat Pada waktu istirahat, manusia mengambil nafas rata – rat 16 kali dalam 1 menit. Tiap kali kita mengambil nafas, kira – kiar setenga liter udara dihirup dan diembuskan keluar. Berarti 8 liter udara dalam semenit, tetapi di dalamnya terdapat hanya 20% oksigen. Sisanya terdiri dari nitrogen dan gas lain. Yang tidak dapat digunakan oleh tubuh kita. Dua puluh persen, berarti hanya 1,6 liter oksigen yanh kita hirup dalam keadaan istirahat. Dari jumlah ini hanya 20% yang masuk ke dalam aliran darah. Disanya ikut diembuskan keluar. Kalau kita bernafas lebuh cepat, maka jumlah udara yang kita hirup dalam semenut diperbesar, sehunggan jumlah oksigen yany tiba dip ARU – paruuntuk masuk ke dalam aliran darah juga lebih besar. B. Bernafas Lebih dalam Dengan bernafas lebih dalam, jumlah udara jadi juga jumlah oksigen yang kita hirup setiap kali akan bertambah. Dengan bernafas lebih dalam, kantung – kantung paru –paru lebih berkembang dan lebih banyak dapat menyerap oksigen sehingga lebih banyak pula yang akan masuk aliran darah. Juga dengan sendirinya, melalui pernafasan yang lebih cepat atau lebih dalam, timbul efek yang positif terhadap pembuangan oksida karbon dari aliran darah. Dengan kedua jenis reaksi tersebut di atas, ventilasi paru – paru dipertinggi. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa pernafasan yang lebih cepat . Mengenai teknik pernafsan dalam melakukan joging, dapatlah kita katakana bahwa pernapasan yang dalam serta tenang memberikan manfaat yang lebih tinggi. Dari urauan di atas kita lihat, bahwa dengan pernafasan, paru – paru akan mampu memenuhi jumlah oksigen yang diperlukan oleh otot dalam kegiatan fisik yang lebih besar. Persediaan oksigen lebih besar, dan ini harus diangkut. Bagaimanakah reaksi system pengangkutan oksigen aliran darah terhadap tersediannya lebih banyak oksigen inin? Jantung hanya dapat memompa sejumlah darah sebagaimanan yang terdapat di dalamnya. Dengan kegiatan fisik yang lebih besar, maka jumlah darah di dalamnya. Dengan kegiatan fisik yang lebih besar, maka jumlah darah yang dalam tiap – tiap denyutan dapat dipompa keluar, juga akan lebih besar. Ini disebabkan oleh beberapa factor : 1. Pernafasan yang lebih dalam mengakibatkan perubahan tekanan dalam rongga dada. Karena perubahan ini, maka darah lebuh mudah mengalir ke dalam jantung 2. Pengisapan oleh jantung ikut ditunjang oleh otot, yang dengan kontraksi serta pelemasan terus – menerus, mendorong darah dalam pembuluh untuk mengalir kea rah jantung 3. Gudang darah ( limpa dan hati ) akan menyerahkan persediaan nya kepada aliran darah.
Energi yang timbul dari proses pembakaran dalam otot hanya sebagian kecil ( < 25% ) yang digunakan untuk kontraksi otot. Sisanya menjelma dalam bentuk panas, yang hamper seluruhnya disalurkan lewat kulit ke dalam bentuk panas, yang hamper seluruhnya disalurkan lewat kulit ke udara luar. Jadi, jika suatu otot “bekerja”, maka terdapat kaitan dengan sebagai berikut : a. Sistem urat syaraf b. Sistem pergantian zat c. Sistem pernapasan d. Ginjal dan saluran urine e. Pengaturan panas f. Sistem pembuluh darah 1. Sistem Urat Syaraf Terdiri dari otak, sumsum, dan urat saraf. Yang belakangan ini terdiri dari serat – serat saraf, dan memungkinkan bahwa bagian terkecil dari tubuh kita tersambung dengan otak dan sumsum belakang. Sistem urat syaraf kita mempunyai dua fungsi. Pertama, dengan melalui indera dipeorleh keteranagan mengenai keadaan alam di sekitar kita, agar bila perlu kita dapat bereaksi seperlunya . Kedua, koordinasi intern. Melalui rangsangan elektris ke otak, diperoleh informasi mengenai ,asing – masing bagian badan, dan kemudian juga dengan rangsanagan serupa dapat diadakan perubahan dalam aktivitas bagian tersebut, sehingga terdapat perpaduan yang harmonis antara bagian yang satu dengan yang lain. 2. Sistem Pergantian zat Pergantian zat terjadi dalam saluran lambung dan usus. Saluran ini mulai di mulut, melalui usus telan, lambung dan usus ke dubur. Di bagian terbesar dari saluran lambung usus terjadi pencernaan ( pengantian zat ) makanan, sehingga usus tipis dapat menyalurkan zat yang kita perlukan ke dalam darah. Zat yang tidak di gunakan oleh badan kita, keluar dari tubuh kita dalam bentuk kotoran 3. Sistem Pernafasan Sistem terdiri dari paru – paru dan saluran udara. Udara masuk melalui mulut atau hidung, dan disalurkan ke paru – paru melalui saluran udara. Paru – paru terdapat dalam rongga dada. Dalam paru – paru oksigen di pisahkan dari udara yang kita hirup, dan diteruskan ke darah. Juga terjadi proses pemisahan iksida karbon dari darah dan penyalurannya lewat saluran udara dengan jalan pengembisan nafas. Kedua proses ini terjadi lewat kentung paru – paru. 4. Ginjal dan Saluran Urine Sebagaimana telah di uraikan, zat buangan yang timbul sebagai hasil proses pembakaran zat makanan, juga disalurkan ke luar lewat darah. Karena zat ini tidak menguap, maka tidak dapat meninggalkan tubuh kita melalui pernapasan, akan tetapi melalui saluran urine. Di dalam ginjal terdapat pengaliran darah yang kuat. Pembuluh darahyang kuat. Pembuluh darah ke ginjal, yang memisahkan diri dari aorta, bercabang di dalam ginjal menjadi pembuluh yang sangat kecil. Di sini terjadilah semacam filtrasi ( penyaringan ) darah, di mana zat buangan ditinggalkan dalam ginjal. Bercampur dengan air, maka zat – zat ini meninggalkan badan kita dalam bentuk urine. 5. Pengaturan Panas Dalam proses pembakaran, 75% dari energy keluar dalam bentuk panas. Panias ini harus disalurkan ke luar untuk mencegah naiknya panas badan kita. Pembuangan panas dari tubuh kita dapat terjadi dengan : a. Radiasi Pembuanagn lewat radiasi bergantung kepada perbedaan suhu antara kulit debga suhu udara sekitarnya, dan pada luasnya permukaan kulit yang bersentuhan dengan udara sekitarnya. b. Pengaliran dan Pemanduan Pembuangan melalui pengaliran dan pemanduan bergantung kepada aliran udara serta komposisi udara sekitar, misalnya dengan : pakaian yang tebal terdapat suatu lapusan isolasi yang tak bergerak sehingga pembuangan panas dipersulit. 6. Penguapan Peluh terbentuk dari unsure – unsure dalam darah. Peluh ini menguap pada kulit, yang menyebabkan pengambilan panas dari badan kita. Dalam keadaan istirahat, kira – kira 50 % dari panass dibuang memalui penguapan. Penguapan sangat bergantung kepada suhu serta kelembaban udara sekitar kita. 7. Sistem Pembuluh Darah Sistem pembuluh darah terdiri dari jantung dan pembuluh darah. Sistem ini mberisa darah. Darah memegang peranan yang penting dalam menyalurkan zat makanan serta oksigen yang diperlukan dalam proses pembakaran. Darah juga mengatur penyaluran zat buangan, oksida karbon, serta panas. Penyaluran berarti bahwa darah itu harus mengalir. Sistem pembuluh darah itu berupa suatu sirkuit lengkap, di mana jantung menjadi pusatnya. Jantung merupakan pompa yang memungkinkan darah mengalir melalui pembuluh. Pembuluh darah yang mengalirkan darah keluar dari jantung dinamakan pembuluh utama : pembuluh yang membawa darah ke dalam jantung dinamakan pembuluh. Pengaliran darah secara sederhana dapat dilukiskan sebagai berikut : Jantung terdiri dari 4 ruangan terpisah, dua di kiri dan dua di kanan. Dari bilik kanan bawah, darah mengalir ke paru – patu. Dari paru – paru, darah yang sarat dengan oksigen masuk ke serambi kiri atas. Melalui bilik kiri bawah, darah meninggalkan jantung melalui pembuluh utama ke seluruh bagian tubuh manusia. Darah itu kemudian kembali melalui pembuluh ke dalam serambi kanan atas. Pengaruh Joging Terhadap Tubuh Bila kita melakukan jogging, maka intensitas kerja tubuh kita bertambah. Pertambahan ini hanya dapat terjadi jika kita dapat menghasilkan energy yang diperlukan. Kebutuhan akan zat makanan dan oksigen dalam otot akan bertambah pula, untuk dapat menghasilkan energy melalui proses pembakaran. Bagaiman tubuh kita bereaksi terhadap kebutuhan energy yang kian bertambah itu? Pada detik – detik pertama setelah kita muali dengan pekerjaan fisik yang berat, terjadilah proses pembakaran yang lebih insentif kadar karbon oksigen dalam aliran darah akan berkurang dan kadar oksida karbon bertambah. Kedua factor ini menyebabkan bahwa pusat pernapasan mengirimkan rangsangan kepada otot peenapasan utuk bekerja lebih aktif lagi. Reaksi yang diberikan oleh system pernapasan ada dua macam yaitu : A. Nafas Dipercepat Pada waktu istirahat, manusia mengambil nafas rata – rat 16 kali dalam 1 menit. Tiap kali kita mengambil nafas, kira – kiar setenga liter udara dihirup dan diembuskan keluar. Berarti 8 liter udara dalam semenit, tetapi di dalamnya terdapat hanya 20% oksigen. Sisanya terdiri dari nitrogen dan gas lain. Yang tidak dapat digunakan oleh tubuh kita. Dua puluh persen, berarti hanya 1,6 liter oksigen yanh kita hirup dalam keadaan istirahat. Dari jumlah ini hanya 20% yang masuk ke dalam aliran darah. Disanya ikut diembuskan keluar. Kalau kita bernafas lebuh cepat, maka jumlah udara yang kita hirup dalam semenut diperbesar, sehunggan jumlah oksigen yany tiba dip ARU – paruuntuk masuk ke dalam aliran darah juga lebih besar. B. Bernafas Lebih dalam Dengan bernafas lebih dalam, jumlah udara jadi juga jumlah oksigen yang kita hirup setiap kali akan bertambah. Dengan bernafas lebih dalam, kantung – kantung paru –paru lebih berkembang dan lebih banyak dapat menyerap oksigen sehingga lebih banyak pula yang akan masuk aliran darah. Juga dengan sendirinya, melalui pernafasan yang lebih cepat atau lebih dalam, timbul efek yang positif terhadap pembuangan oksida karbon dari aliran darah. Dengan kedua jenis reaksi tersebut di atas, ventilasi paru – paru dipertinggi. Pada umumnya dapat dikatakan bahwa pernafasan yang lebih cepat . Mengenai teknik pernafsan dalam melakukan joging, dapatlah kita katakana bahwa pernapasan yang dalam serta tenang memberikan manfaat yang lebih tinggi. Dari urauan di atas kita lihat, bahwa dengan pernafasan, paru – paru akan mampu memenuhi jumlah oksigen yang diperlukan oleh otot dalam kegiatan fisik yang lebih besar. Persediaan oksigen lebih besar, dan ini harus diangkut. Bagaimanakah reaksi system pengangkutan oksigen aliran darah terhadap tersediannya lebih banyak oksigen inin? Jantung hanya dapat memompa sejumlah darah sebagaimanan yang terdapat di dalamnya. Dengan kegiatan fisik yang lebih besar, maka jumlah darah di dalamnya. Dengan kegiatan fisik yang lebih besar, maka jumlah darah yang dalam tiap – tiap denyutan dapat dipompa keluar, juga akan lebih besar. Ini disebabkan oleh beberapa factor : 1. Pernafasan yang lebih dalam mengakibatkan perubahan tekanan dalam rongga dada. Karena perubahan ini, maka darah lebuh mudah mengalir ke dalam jantung 2. Pengisapan oleh jantung ikut ditunjang oleh otot, yang dengan kontraksi serta pelemasan terus – menerus, mendorong darah dalam pembuluh untuk mengalir kea rah jantung 3. Gudang darah ( limpa dan hati ) akan menyerahkan persediaan nya kepada aliran darah.
JOGGING DAN MAKANAN
Salah satu alas an untuk mulai melakukan jogging adalah keinginan untuk mengurangi berat badan beberapa kilo. Dalam hal demikian, yang bersangkutan mungkin akan berusaha untuk menggabungkan jogging dengan suatu perubahan dalam pola makanan dan minum. Tetapi orang yang tidak mempunyai berat badan lebih, akan dengan sendirinya mengubah pola makan dan minumnya sebagai akibat jogging. Segera setelah selesai melakukan jogging, sebagai akibat berkeringat banyak, yang terutama dirasakan adalah dahaga, dan bukan lapar; keinginan untuk makan baru akan timbul beberapa waktu kemudian.
Apakah arti penyerapan zat-zat makanan itu? Untuk dapat melakuka kegiatan jasmani, tubuh kita memerlukan energi, yang dinyatakan dalam kilokalori. Energi ini di peroleh dari zat makanan yang masuk kedalam tubuh kita:
- Putih telur
- Karbohidrat
- Lemak
Jika masuknya zat-zat ini terlalu endah karena olahragawan itu hanya makan dan minum sedikit, sedangkan kegiatan jasmaninya tetap sama karena ia melakukan jogging, maka kekurangan zat tadi terpaksa diambil dari persediaan yang telah terdapat dalam kita dalam bentuk:
- Karbohidrat/glikogen
- Lemak
Dalam keadaan demikian jelas akan terjadi penurunan berat badan. Jika persediaan zat-zat itu tidak mencukupi lagi, mau tidak mau pada olahragawan akan timbul kesulitan: rasa mual, lemah, serta sakit kepala, yang kesemuanya akan mengurangi keinginan untuk melakukan jogging. Oleh karena itu jogging tidak mungkin dibarengi dengan makanan yang dikurangi. Yang dapat dilakukan ialah menyesuaikan pola makan, misalnya dengan suatu diet yang baik, yang tujuan pokoknya ialah akan energi.
Kebutuhan energi itu tergantung kepada factor berikut ini:
- Setinggi apa emosi jogging itu
- Frekuensi jogging yang dilakukan
- Berapa berat badan olah ragawan yang bersangkutan
Dua factor yang disebut terdahulu sebenarnya suah jelas; sebuah mobil memerlukan lebih banyak bahan baker jika kecepatan meningkat atau jarak yang harus ditempuh lebih jauh. Kita disini juga dapat membandingkan berat badan dengan berat mobil. Jika beban yang bergerak meningkat, maka dengan kecepatan yang sama dibutuhkan energi lebih banyak.
Dalam melakukan jogging, kebutuhan akan energi(bergantung pada factor-faktor diatas) berkisar antara 4 dan 9 kilokalori sejam, kebutuhan akan putih telur, karbohidrat, dan lemak dlam kaitannya dengan jogging sebagai berikut:
Putih telur
Kegiatan jasmani yang berat mengakibatkan konsumsi putih telur yang tinggi. Kebutuhan normal dalam sehari kira-kira 1 gram untuk tiap kilogram berat badan. Angka ini bisa meningkat menjadi 4 gram dalam cabang olahraga yang memerlukan tenaga, koordinasi, serta konsentrasi sebagai unsure yang penting.
Jogging harus dilihat sebagai olah raga diman tenaga otot memainkan peranan sekunder serta konsentrasi juga tidak menonjol; yang menonjol justru kemampuan untuk melupakan segala problema dan kesulitan, dan hanya berlari secara santai untuk melupakan segala problema dan kesulitan, dan hanya untuk berlari secara santai menempuh jarak tertentu. Mengenai kebutuhan akan putih telur, ini berarti kebutuhan akan putih telur sebanyak ½ gram per kilogram berat badan.
Karbohidrat
Karbohidrat atau gula disimpan dalam otot atau hati dalam bentuk gllikogen. Persediaan itu siap digunakan. Jumlahnya cukup untuk jogging selama satu jam, tetapi belum cukup bila kita bersepeda selama 1½ jam, atau melakukan jogging selama 2 jam atau lebih.
Karbohidrat terbentuk dari bagian-bagian kecil yang berbeda-beda ukurannya; yang paling kecil yang terdapat dalam tubuh kita ialah glukosa. Dalam pencernaan makanan, bagian-bagian yang lebih besar dipecah menjadi glukosa.
Lemak
Bila energi yang dibutuhkan tidak lagi dapat diperoleh dari persediaan glikogen yang ada, tubuh kita mulai berppindah ke pembakaran lemak. Untuk ini dibutuhkan oksigen dalma jumlah besar. Karena dalam jogging penyerapan oksigen tinggi, maka dalam hal ini kita hanya dapat beralih ke berjalan kaki biasa.
Vitamin dan mineral
Kalau kita melakukan jogging tiap hari, kita akan membutuhkan lebih banyak vitamin mempunyai peranan penting dalam:
· Pemecahan karbohidrat menjadi glucose
· Merangsang pernapasan
· Melawan infeksi
Mineral memainkan peranan penting dalam proses yang terjadi di system ototdan urat syaraf. Mineral yang terpenting adalah: natrim klorida, kalium, calcium besi dan fosfor.
Natrium klorida terdapat dalam bentuk garam dan biasanya dalam jumlah yang cukup berada dalam makanan kita. Kalau kita berkeringat, maka bersama cairan kita juga akan kehilangan beberapa mineral. Kalau kita kekuranagn garam, misalnya, maka, kita akan merasakan otot kejang serta rasa pusing. Pelari marathon misalnya, sehabis pertandingan harus segera memulihkan kadar garam dengan menelan tablet garam.
Kebutuhan akan cairan
Setelah melakukan suatu kegiatan jsmani, seperti misalnya jogging, makadengan berkeringatkita kehilanganbanyak cairan. Jumlah yang hilang kadang-kadang mencapai 2½liter. Cairan tersebut mengandung pula vitamin dan mineral.
Tubuh manusia sebanyak kira-kira 60% terdiri dari air. Karena itu penting sekali persedianan cairan itu di pertahankan pada jumlah yang tetap. Dengan berkeringat, juga dicegah badan kita mengalami perubahan suhu yang terlalu besar. Rasa dahga yang timbul setelah kita banyak banyak berkeringat, kita tidak boleh kita atasi dengan langsung banyak minum, damn minuman kita tidak boleh terlalu dingin. Berapa banyak kita boleh minum bergantung kepada konsentrasi zat makanan yang terdapat dalam minuman itu. Konentrasi itu kemudian menentukan penyerapan cairan dalam usus, dimana terjadi penyerapan oleh darah. Bila cairan itu mengandung nilai makanan yang rendah seperti air, misalnya, maka cairan itu disebut cairan hipotonis(cairan dengan tekanan osmotis yang rendah), sehingga diperlukan penambahan zat makanan dari lambung melalui darah. Dalam hal ini diperlukan dahulu penyedotan cairan dalam tubuh kita untuk menurunkan konsentrasi zat makanan itu ke suatu tingkat yang tepat.
Saat ini ada juga diperdagangkan minuman yang dinamakan isotonis(dengan tekanan osmotis yang sama). Minuman ini mengandung konsentrasi zat makanan yang sama kadarnyaseperti yang terdapat dalam tubuh kita, sehingga rasa dahaga lebih cepat teratasi, dan keinginan untuk banyak minum dapat dikurangi.
Sebagai sumber energi tentu saja masih tetap bahan makanan kita sehari-hari. Dalam melakukan jogging, kita harusberusaha mempunyai pola makanan dengan persentasi kalori seperti berikut:
· 30% kalori lemak
· 40-15% kalori putih telur
· 55-60% kalori karbohidrat
JOGING, PAKAIAN, DAN SEPATU
Dengan tersedianya berbagai macam dan kualitas perlengkapan jogging sekarang ini, orang mudah cenderung untuk memilih yang harganya agak mahal. Akan tetapi ini sebenarnya tidak perlu sama sekali, dan ad kalanya lebih baik memilih pakaina dan perlengkapan yang agak murah.
Didaerah tropis, tidak perlu melakukan jogging dengan apa yang kita sebagai trainingspak kecuali, mungkin, di daerah-derah yang dingin. Biasanya cukup dengan baju kaus dan celana olah raga pendek. Dalam cuaca yang lebih panas, misalnya kalau matahari lagi bersinar, malahan dapat dilakukan tanpa baju kaus.
Yang penting untuk diperhatikan ialah menurunnya suhu badan setelah selesai jogging. Badan pandas dan berkeringat, sehingga kemungkinan besar sekali akan masuk angin kalau tetap memakai pakaian seperti waktu melakukan jogging. Sebakinya, setelah selesai jogging, kita memakai trainingspak atu kita ganti pakaian yang menutupi seluruh badan.
Celan pendek(juga mungkin celana berenang di dalamnya) yang dipakai tidak boleh terlalu ketat. Gerakan kita harus dapat dilakukan dengan leluasa. Sekarang ini tersedia celana longgar, yang juga dilapisi dengan semacam celana dalam, sehingga tidak perlu lagi memakai celana dalam sebagai tambahan.
Yang jug apenting ialah sepatu. Biasanya kita cenderung untuk membeli pakaian jogging yang mahal, dan membeli sepatu seadanya. Ini keliru, sebab alas kaki penting kalau melakukan jogging. Persediaan sepatu di pasar ini luas sekali, sehingga kita dengan mudah serta leluasa dapat memilih sepasang yang terasa enak dipakai. Berbagai merk sepatu tersedia; tetpai masing-masing merk itu mempunyai kekurangan serta kelebihan tersendiri. Hal-hal yang perlu kita perhatikan dalam memilih sepatu ialah:
· Panjang dan lebar sepatu harus cocok dengan ukuran kaki kita. Ada sepatu yang sengaja dibuat untuk ukuran panjang atau lebar tertentu. Sepatu yang bagian atasnya diberi kulit, mungkin terasa sempit, dan ini disebabkan karena sepatu itu menyesuaikandirinya dengan bentuk kaki kita. Kalau bagian atas terbuat dari nylon, sepatu itu biasanya terasa langsung pas dengan bentuk kaki. Sepatu kulit biasanya terasa lebih memberikan “sandaran” bagi kaki.
· Sepatu yang baik mempunyai sol yang elastis, dengan sol tambahan didalam,sesuai dengan ukuran telapak kaki. Sol sepatu dapat bertonjolan atau agak rata. Pilihan bergantung kepada tempat kita akan melakukan jogging. Kalau kebanyakan kita berada di jalanan, tonjolan-tonjolan itu cepat aus. Di derah hutan atau diatas dasar yang lembek, tonjolan-tonjolan itu memberikan pegangan yang kuat diatas tanah.
· Tumit sepatu hendaknya melebar kebawah, dengan diberi satu sol tambahan guna melindungi otot Achilles.
Majalah Runner’s world merupakan majalah utama untuk penngemar jogging di Amerika. Ia memuat keterangan tentang latihan, pakaian, pola makanan, kebiasaan makan, serta sepatu. Ada kira-kira 250 merk sepatu,serta tercantum pula data sebagai hasil ujian yang dilakukan terhadap tiap-tiap merk. Ujian-ujian ini memberi ketranagn tentang:
- Kecocokan bentuk tumit sepatu dengan tumit manusia
- Kecocokan bentuk sepatu terhadap bagian depan kaki
- Kecepatan ausnya sol sepatu
- Berat sepatu
- Fleksibilitas sepatu
Runner’s World bekerja dengan system bintang, dan merk yang mendapat bintang lima ialah yang terbaik. Bagi sebuah merk sepatu, diperolehnya kualifikasi bintang lma merupakan suatu p[ropaganda yang baik untuk sepatu produksinya.
Adanya persaingan yang ketat antara pabrik-pabrik sepatu serta usaha mereka untuk mendapatkan kualifikasi bintang lima, tentunya semua menguntungkan si olah ragawan. Dengan memakai kulit yang berkualitas tinggi atau memakai nylon, sepatu menjadi lebih ringan. Untuk jogging pada jarak 15km atau lebih, selama beberapa hari seminggu, penghematan energi besar sekali.
Dalam mengganti sepatu, hendaknya hal-hal seperti tersebut diatas tadi diperhatikan. Cobalah kedua belah kaki, sebab tidak jarang sepatu kiri agak berlainan dengan yang kanan. Rasakan duduknya tumit, jangan terlalu sesak. Tumit sepatu harus melebar ke bawah untuk mencegah mudahnya tergelincir. Sepatu yang baru harus “dibiaskan” dahulu pemakaiannya; jangan langsung di pakai untuk jogging. Berilah sepaut ini kesempatan untuk menyesuaikan dirinya dengan bentuk kaki kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar